BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Sabtu, 30 Januari 2010

Whose fault is this?

As we know, we actually like to blame someone for the mistakes that we are afraid to confess. If there's a problem comes to us, we sometimes don't want to admit if it was caused by us.
For example,
One day, there was a little boy who lost his toy, and his daddy asked him whether he needed his help or not. The little boy said, "I do.." and then he described what toy which was lost.
Then, the father said "Oh, lets find that toy together. I remember I put that toy in your box." But, the kid said to his father, "No Daddy, I have been already looking for it, but there's nothing..". The father said patiently, "Why don't you try to see it in your box first?" The kids was impatient, and with a bit yelling he said to his father "No I won't.. I have been already looking into the box. Why do you always displaced my stuff??!" The father got impatient and said, "Because a lot of your stuff isn't on their place, so it bothers me, and I move it up.!" The kid was worried if the toy that he borrowed from his friend lost forever, what would he said to him. So, panic and madly he said, "I don't care, just find it, I don't wanna try to search for it..!" Daddy was mad too, then, he took the toy from the box and spill out all of the toys. Some of the toys, were broken, than the kid started to cry. Daddy didn't care about it. He was mad, in his mind, he tried to help, but, the kid didn't appreciate his father's effort. When the father tried to help, the kid was yelling at him. But, the father forgot one thing, he didn't remember why that things happened. He forgot the reason why his boy was yelling at him.
Normally, Daddy just laughs when the kid yells at him. The father has good sense of humor, he lets his boy talks impolitely to him. One day, when the father was in the serious mood, the kid (who didn't know anything about his daddy's feeling) just did the same thing as usual. The father got mad, but, he didn't remember what he had already done before.
The kid cried, not because he was impolite, but because the kid didn't understand.

In the daily life, sometimes we do the same thing too, such as, blaming people, impeaching people for things that the person himself doesn't understand but we still blame them.
When you reading this story. It seems like the kids was just impolite. But, have u thing something like in the story is very common to happen in a daily life. It seems that it is our natural habit to blame someone when something bad happens, which is often caused by ourselves. We don't like if someone blames us for what we never do, but we are likely to blame others.

Conslusion:
I've no specific idea to write the conclusion. Reader, would you mind to make your own conclusion after read this passage? Thanks before.. ^^

Jumat, 29 Januari 2010

A thousand Miles - Vanessa Carlton

Making my way downtown
Walking fast
Faces passed
And I'm home bound

Staring blanky ahead
Just making my way
Making my way
Through the crowd

Now I need you
Now I miss you
And now I wonder

If I could fly
In to the sky
Do you think time
Would pass me by
'cause you know I'd walk a thousand miles
If I could just see you
Tonight

It's always time like this
When I think of you
And I wonder
If you ever
Think of me

'Cause everything's so wrong
And I don't belong living in your precious memorie

'Cause I need you
And now I miss u
and now I wonder

And I, I
Don't want to let u know
I, I
Drown in your memory
I, I
Don't want to let this go
I, I
Don't

Making my way downtown
Walking fast
Faces passed
and I'm home bound

Staring blanky ahead
Juat making my way
making my way
Through the crowd

Now I need you
Now I miss you
And now I wonder

If I could fall
in to the sky
do you think time
would pass me by
'Cause you know I'd walk a thousand miles
If I could just see u
If I could just hold you
tonight..

Rabu, 06 Januari 2010

Hidup itu adalah perjalanan



Perjalanan itu dimulai dari kelahiran kita. Tapi, cerita ini bukan milik kita, kita hanya sub-judul. Lalu, yang memiliki cerita siapa? Yang pasti bukan kita, karna kita hanya sub-judul.

Dalam perjalanan tersebut, banyak hal yang akan kita jumpai. Bermacam-macam pengalaman mengisi perjalanan hidup. Long Journey..

Pada saat kita kanak-kanak, kita mulai mengenal kata "Dibohongi", mengenal teman yang baik dan yang nakal. Kita mulai mengenal kata "dimusuhi" atau bahkan kita yang "memusuhi". Menginjak sekolah dasar, kita mengenal rasa takut. Takut akan guru, mengenal teman yang menurut kita sesuai dengan diri kita, dan kita menamai mereka "teman", kita mulai mempunyai rasa terhadap lawan jenis kita yang kita sebut "cinta monyet" akan tetapi ini tidak lama, karena setelah lulus sekolah dasar, kita tidak lagi dekat dengan orang tersebut, kemudian kita melupakannya.

Di SMP, kita mengenal lingkungan yang baru, seragam yang baru, dan masih banyak lagi. Kita mulai mengenal sistem kepanitian yang kita sebut "organisasi", kita mulai berusaha keras untuk memperoleh nilai yang maksimal yang kita kenal sebagai "Persaingan" yah, kita mulai menyentuh (mengerti) tentang arti persaingan untuk menjadi yang terbaik. Kita mulai merasa atau bertingkah seolah-olah kita adalah orang dewasa yang kita sebut sebagai "Melawan" Yaa, kita merasa kita benar dengan mengemukakan pendapat kita dengan cara yang memaksa.

Di SMA, kita mulai mengetahui orang-orang yang berteman dengan kita apa adanya, dan orang-orang yang hanya memanfaatkan kita. Kita menyebut mereka "sahabat", akan tetapi, hal ini kurang, kita membutuhkan orang yang lebih dari sahabat, orang yang dapat kita ajak untuk berbagi dalam keadaan apapun kita menamai mereka "Pacar". (Tidak semua orang, akan tetapi sebagian dari kita merasakan butuhnya kehadiran sumone, ^^)

Kita mulai memikirkan masa depan, yang kita sebut sebagai "cita-cita", kita berjuang keras untuk memenuhi cita-cita kita sewaktu anak-anak. Namun, tidak semua dari kita memenuhi cita-citanya diwaktu kecil. (dengan alasan tertentu). Kita mulai belajar bahwa tiap menit itu berharga. Kita mulai menghargai waktu semaksimal mungkin.

Di kuliah, persaingan kita semakin ketat. Pelajaran menghargai waktu, akan kita terapkan pada saat kita kuliah.

Dan seterusnya


Demikianlah hidup, tidak akan berhenti hingga waktunya tiba. Banyak yang kita temui, banyak yang kita alami, banyak persoalan yang kita hadapi, namun tidak semua dari kita dapat melewati masalah-masalah itu. Akan tetapi, bagi mereka yang berhasil melewati masalah-masalahnya, mereka memperoleh pengalaman yang berharga. Jangan lupa, masih ada orang-orang disekitar kita yang gagal. Tugas kita, untuk membantu mereka yang gagal. Hidup itu penuh perjuangan.

to be continue

Selasa, 05 Januari 2010

Coelacanth

Well, this is about... "Knowledge" knowledge,, knowledge.. why u're growing up soooo fast...??

Dizaman modern ini, knowledge sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Sehingga, tidak ada salahnya menambah pengetahuan kita. Bukan bermaksud mem-bajak karya ilmiah orang, akan tetapi, ingin membagikan pengetahuan ini kepada orang banyak. ^^

Talking about knowledge, let's see about coelacanth..













Coelacanth adalah ikan purba (dari bentuknya yang engga cakep-cakep amat, ketauan bahwa ikan itu bukan ikan modern,, ^^), yang diketahui hanya tinggal di perairan kepulauan Komoro, di Samudera Hindia bagian barat dan temasuk ikan zaman purba yang masih hidup sampai saat ini. (Ikan Coelacanth ini, juga terdapat di Ancol, SeaWorld, dalam bentuk ikan yang diawetin. Ikan Coelacanth Latimeria menadoensis juga diawetkan dan disimpan di Museum Zoologi LIPI, Bogor).

Kata ilmuwan sih ikan ini hidup sejak 400 juta tahun yang lalu. Ditemukan pertama kali pada tahun 1938, yang diyakini bahwa ikan ini sudah punah 70 juta tahun yang lalu. Akan tetapi, beberapa tahun yang lalu, seorang ilmuwan berhasil menjaring ikan ini dengan jaring pada kedalaman 200 meter di pantai Pulau Manado Tua.

Ada beberapa species ikan Coelacanth, antara lain species Latimeria menadoensis, Latimeria chalumnae, dll.

(Naahh,, yang ada di Ancol itu, namanya ikan Latimeria menadoensis)

Ikan ini berukuran besar dengan panjang bisa mencapai dua meter dan berat 100 kg, dan bisa hidup hingga berumur 50 tahun. Ikan ini biasa hidup berkelompok hingga 14 ekor, tetapi mereka sendirian ketika mencari makan.

Yang membuat ia berbeda dengan ikan-ikan lain adalah siripnya. Sirip-sirip yang tebalnya seperti lengan menjadikan para ilmuwan percaya bahwa Coelacanth adalah mata rantai dalam evolusi dari ikan darat berkaki 4. Tetapi, ikan ini bukan hanyut sehingga bisa tiba ke Indonesia. Melainkan Latimeria chalumnae ini adalah species yang lebih muda dibandingkan dengan L.menadoensis.

(no title)

Well, actually I don't really understand what I'm talking about. And this time, I've no idea to write, but I guess, that's fine for me to wrote something to make my mind keep working.


I think, in this crazy life. Uncommon world, everything gonna seems so strange and unusual.

But, there's one thing will be stay before you lost it, you'll never know how precious it is in or for your life. But, everybody did it. They'll realized it, after they lost it.