BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Sabtu, 26 Desember 2009

Hukum Truk Sampah

Cerita ini, mungkin bukan hasil karangan saya, karena cerita ini saya kutip dari sebuah warta minggu beberapa waktu lalu. Tanpa merubah sepatah kata-pun.



"Suatu hari, saya naik sebuah taksi dan menuju ke Bandara. Kami melaju pada jalur yang benar ketika tiba-tiba sebuah mobil hitam melompat keluar dari tempat parkir tepat di depan kami. Supir taksi menginjak pedal rem dalam-dalam hingga ban mobil berdecit dan berhenti hanya beberapa cm dari mobil tersebut. Pengemudi mobil hitam tersebut mengeluarkan kepalanya dan menjerit kearah kami. Supir taksi hanya tersenyum dan melambai kepada orang-orang tersebut. Saya benar-benar heran dengan sikap si supir yang bersahabat. Maka saya bertanya, "Mengapa Anda melakukannya? Orang itu hampir merusak mobil Anda dan dapat saja mengirim kita ke rumah sakit!"

Saat itulah saya belajar dari supir taksi tersebut mengenai apa yang saya keudian sebut sebagai "Hukum Truk Sampah." Ia menjelaskan bahwa banyak orang seperti truk sampah. Mereka berjalan keliling membawa sampah, seperti; frustasi, kemarahan, kekecewaan. Seiring dengan semakin penuh kapasitasnya, semakin mereka membutuhkan tempat untuk membuangnya kepada anda. Jangan ambil hati, tersenyum saja, lambaikan tangan, berkati mereka, lalu lanjutkan hidup. Jangan ambil sampah mereka untuk kembali membuangnya kepada orang lain yang Anda temui, di tempat kerja, di rumah atau dalam perjalanan. Intinya, orang yang sukses adalah orang yang tidak membiarkan "truk sampah" mengambil alih hari-hari mereka dengan merusak suasana hati. Hidup ini terlalu singkat untuk bangun di pagi hari dengan penyesalan, maka: Kasihilah orang yang memperlakukan Anda dengan benar, berdoalah bagi mereka yang tidak. Hidup itu 10% mengenai apa yang Anda buat dengannya dan 90% tentang bagaimana kamu menghadapinya. Hidup bukan mengena menunggu badai berlalu, tapi tentang bagaimana belajar menari dalam hujan. (Unknown)"



Demikianlah rangkaian cerita yang saya ambil dari sebuah warta gereja.

Saya memasukan ini bertujuan agar para pembaca yang membaca ini dapat meyadari bahwa hidup terlalu singkat untuk menanggapi sampah-sampah yang ada di sekitar kita. Hidup kita penuh warna, akan tetapi, sebaiknya warna-warna yang ada didominasi oleh warna-warna yang cerah agar hidup kita dapat lebih indah dan bermakna. Meski terkadang, kita tidak dapat menghindar dari sampah-sampah yang ada disekitar kita. Jadi, sekiranya, cuplikan cerita ini dapat menjadikan anda lebih menikmati hidup.. ^^